Kamis, 24 Maret 2011

Seruan Seorang Hamba Mazmur 61 : 1 – 9


 Mazmur 61 : 2
“ Dengarkanlah kiranya seruanku, ya Allah, perhatikanlah doaku! “

            Seorang Kristen yang saleh bernama Wilt, Ia seorang pengerja di salah satu gereja di Colorado, mempunyai hobi berburu.  Waktu ia sedang berburu di Rocky Mountains.  Ia di serang beruang yang kelihatannya pernah terluka pemburu sebelumnya.
            Wilt merasa tidak ada jalan untuk melepaskan diri selain memanjat pohon, tetapi sayang sebelum memanjat cukup tinggi, beruang tersebut sudah mengigit sepatunya dan sudah melukai jarinya.
            Pada saat yang kritis itu, Ia ingat firman Tuhan, bahwa Tuhan pernah melepaskan Daud dari cakar beruang, segera Ia berteriak keras – keras untuk pertolongan Tuhan.  Ajaib, beruang itu segera melepaskan gigitannya lalu balik dan lari.
           
            Dari kisah di atas seorang hamba Tuhan yang berseru kepada Tuhan di saat – saat yang genting, meminta dengan sungguh – sungguh lalu sesuatu yang ajaib terjadi.

            Di dalam Mazmur Daud pasal 61, Daud berseru untuk memohon doa nya di jawab, bukan hanya untuk di jawab melainkan agar melalui seruannya itu, Raja yang di kasihinya beroleh anugerah.

Bagaimana agar doa nya dapat di jawab??
1.  Berseru ( ayat 3a)
            Dari ujung buni aku Berseru kepada – Mu, karena hati ku lemah lesu;
Tuntunlah aku ke gunung batu yang terlalu tinggi bagiku.

            Di ujung bumi – jauh dari negeri asal yang di pandang sebagai pusat bumi itu – pemaznur kesepian dan kebingungan: semangat hidup padam; jalan yang harus di tempuh tidak jelas lagi, karena ingatan akan masa lampau membuat dia sedih dan masa yang akan datang di lihat semakin gelap.  Rasa lemah lesu itu timbul dari dalam diri pemazmur, sehingga ia tidak sanggup lagi mengambil keputusan dan makin tenggelam dalam rasa, lemah, hancur.  Pertolongan hanya dapat di harapkan dari luar, dari Tuhan yang memberikan nafas kehidupan dan hendak membangkitkan semangat baru.  Itulah sebab pemazmur yang lemah-lesu itu meminta pertolongan kepada Tuhan.
Pemazmur sudah tidak sanggup lagi, tidak kuat lagi, hanya Tuhan saja harapan terbesar pemazmur.  Berseru kepada Tuhan adalah cara yang terbaik yang di ambil pemazmur.

Berseru = berteriak = meminta = memohon (dengan sangat!!),
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Berseru è teriak untuk memanggil menarik perhatian.
Menarik perhatian Tuhan dengan cara berteriak,
Dalam Alkitab kata Teriak di ucapkan 4 x (Kel 2:23, Mzm 5:3, Mzm 102:2, Luk 23:23), kata berteriak 15x, kata teriakkan 1x (K.P.R 21:34).

Terkadang doa dengan cara yang biasa tidak dapat memuaskan jiwa seseorang, hal ini dapat di tanggapi dengan cara yang berbeda, namun jika seseorang mengganti doa biasa dengan berteriak, bukan kah ini telah menggambarkan jiwa yang membutuhkan pertolongan?? Sama hal nya dengan seorang anak yang berteriak meminta susu kepada mama nya, pasti sebotol susu yang akan di peroleh si anak, demikian halnya jika seseorang berseru kepada Tuhan, meminta pertolongan, pasti pertolongan yang akan di peroleh !!

2. Meminta tuntunan Tuhan (ayat 3b)
            Pemazmur meminta agar ia di tuntun ke gunung yang tidak dapat di capai dengan kekuatan sendiri, yaitu agar di antar ke “gunung kudus tempat kediaman Allah”, bahkan kepada Tuhan yang di gelari “gunung batu”.
Beroleh jawaban terkadang tak cukup dengan berseru, jika berseru…dan berseru saja tanpa meminta tuntunan Tuhan, mungkinkah jawaban yang di peroleh dari Tuhan?
Jangan sampai kita menjadi salah kaprah dalam memperoleh tuntunan dari Tuhan, terkadang hal ini yang menjadi peran utama atas kegagalan jawaban dari doa kita.
Sebuah kisah kecil:
            Sepasang pria dan wanita menjalin hubungan di internet (chat) akhirnya kopi darat, hal ini bisa di anggap lumrah untuk zaman sekarang, tapi tentu saja pasangan ini tidak mengenal secara fisik, mungkin saja apa yang di deskripsi kan sang pria tidak sama dengan aslinya, bahkan sebaliknya sang wanita pun melakukan hal yang sama, namun karena keduanya sungguh bersemangat maka satu – satu nya cara adalah dengan menggunakan baju yang di tentukan agar mudah di kenal, mereka sepakat untuk menggunakan baju berwarna merah, namun ternyata pada saat pertemuan berlangsung banyak yang menggunakan baju berwarna merah??????
            Hal di atas sering terjadi dalam doa kita, pada saat kita minta tanda atau tuntunan terkadang kita mendiskripsikannya untuk kemudahan doa kita namun ternyata itu bukan tanda yang Tuhan berikan kepada kita, untuk itu dalam berdoa, bukan hanya berseru untuk memperoleh jawaban dari Tuhan, tapi tuntunan yang Tuhan berikan pada kita, itu pun yang harus kita peroleh.  Kita butuh tuntunan dari Tuhan agar jawaban dari doa kita tidak salah kaprah.

3. Mengakui kebesaran sang penjawab Doa (Tuhan)
            “Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan menjadi selamat”.  Allah telah menjadi pelindungnya (pemazmur).  Di situlah sang pemazmur ingin tinggal selamanya, dalam perlindungannya.
Siapa yang dapat melawan jika kita sudah berada dalam perlindungannya??

Seperti seekor ikan sarden yang sering berada di samping sang paus,demikianlah seorang hamba yang membutuhkan perlindungan Tuhan,
Tahu kah saudara tentang keberadaan ikan sarden ini (kecil), coba saudara bayangkan betapa beruntungnya si sarden kecil ini barada dalam perlindungan paus tersebut, kenapa demikian? Karena tidak semua ikan yang dapat bersama paus, karena paus tersebut malahan akan memakan ikan – ikan kecil yang di hadapannya, jadi beruntung sekali bukan kehidupan Ikan kecil tersebut??
            Begitu juga keinginan si pemazmur, yang ingin berada dalam perlindunganNya, karena dalam persekutuan yang semesra itu daya hidupnya di pulihkan dan ia dapat bersorak –sorai.

Mengakui kebesaran Tuhan, bahwa hanya dengan Nya kita beroleh perlindungan, sama artinya kita menyerahkan doa kita di tangan orang yang tepat!
S’bab hanya denganNya, apa saja yang kita minta dengan sungguh-sungguh pasti kita akan beroleh tuntunan yang menuju jawaban dari doa kita.

Hanya Tuhan yang mampu menjawab seruan kita  apapun keadaan kita,untuk mengakui kebesaran nama-Nya.
GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar